Aku Jatuh Cinta Part 3



Aku sangat menikmati hari-hari ku bersamanya, langkah awal yang kuambil  ku jadikan dia teman ku, ya teman dekat ku, suatu langkah bahaya yang ku ambil tanpa pikir panjang jika aku menginginkan sesuatu yang lebih dari nya, tapi memang tak terlintas sedikit pun pikiran itu dari otakku,  tak kubiarkan dia menjauh dari ku, tapi tetap masih dalam koridor sewajarnya..

  Suatu hari seorang  wanita itu sempat membuat ku sedikit khwatir dengan kedekatanya  pada pujaan hati ku, ku biarkan saja karana memang aku tak punya hak untuk melarang, dia tertawa terhadap wanita itu, aku penasaran apa yang yang dikatakan nona itu terhadap  nya sehingga mampu membuat nya tertawa seperti itu, masih kupandangi dari jauh, tidak bisa kah aku seperti nona itu yang mampu membuat nya tertawa, setelah kupikir-pikir saat dia bersama ku hanya senyum yang dilemparkan terhadap ku, aku tak mengeti arti senyumnya, selucu itu kah lelucon nona itu.. ingin rasa nya berlari menuju kearah yang kupandangi agar aku tau apa yang sedang mereka bicarakan, lelucon apa yang mereka tawa kn bersama-sama.. benar-benar nona itu mengancam keberadaan ku, sungguh hari itu aku sangat khwatir, namun keesokan harinya kekhawatiran ku telah mereda, karna  kulihat dipapan pengumuman nona itu tidak sekelas dengan dia, sehingga memungkinkan dia tak akan banyak bertemu dengan nya.. 

Hari selanjutnya, selanjutnya dan selanjutnya memang aku tak terlalu menonjolkan perasaan ku terhadapnya.. sehingga aku pun lupa kejadian kenapa pada tahun berikutnya aku dan dia tidak sedekat seperti dulu.. apakah benar aku seorang gadis yang membosankan sehingga dia lebih suka mencari teman lain untuk menghindariku benarkah .. ah ini memang perasaan ku saja karna aku memendam perasaan untuknya, disisi lain dia tak menyadari  hal ini, aku tau bukan itu maksud nya, aku juga tau dia tak akan mungkin melakukan itu.. 

Dia sedikit jauh dari hidup ku, aku kehilangannya, tidak sepenuhnya hilang  aku masih bisa bertemu dengan nya dikelas, memandang wajah nya, ya aku masih bisa  memandangnya diam-diam, melakukan percakapan kecil dengan nya, disela-sela percakappan itu aku  masih sempat mencuri  tatapannya, melihat tepat  ke matanya, lagi-lagi tak sampai hitungan  detik  aku telah mengalihkan  tatapan ku darinya,  ingin aku menatapnya lebih lama, menatap seseorang yang mampu  menarik perhatian ku kepada nya, hanya kepadanya .. 

Aku ingin melihat setiap detail dari wajahnya , agar dapat aku simpan dengan rapi pada memoriku  dan suatu saat kan kulukis wajahnya  hanya dengan tatapan yang telah diizinkannya.. namun semua itu tak kan pernah bisa ku lakukan, aku tak ingin dia tau, aku tak ingin dia menyadari  keberadaan ku aku nyaman seperti ini,  nyaman dengan mencintainya dalam diam.. 

Menikmati hari-hari ku, memandangnya dari kejauhan.. ah  ada kebiasaan cukup aneh yang masih kulakukan hingga saat ini, aku rasa kebiasaan ini telah menempel  pada diri ku hingga detik ini, aku rasa ini telah menjadi habbit yang selalu kulakukan berulang-ulang sehingga dengan otomatis aku akan berjalan kebelakang kelas.. ya aku selalu senang  saat ujian semester tiba, aku akan memilih posisi bagian belakang, posisi paling strategis, cukup strategis untuk menikmati  pemandangan saat ujian, melihat tingkah teman2  yang kebinggungan saat yang dipelajari berbeda dengan  yang ada pada selembar kertas putih diatas meja, baru saja dibagikan oleh dosen yang bersangkutan , muka2 serius, santai, masa bodoh, menjadi hiburan tersendiri  dari tempat yang strategis.. dan  tempat paling aman untuk memandangnya  dari kejauhan tentunya .. 

Ketika telah merasa cukup memandang soal2 yang entah sampai kapan akan selesai dengan hanya dipandangi, maka dengan gesitnya otak ku akan mengirim pasan  kepada kepala untuk berhenti menunduk, memerintah mata mengawasi kiri kanan, serta tak lama kemudian melaporkan  Aman, tak ada yang sadar, maka langsung seketika kutembakkan pandangan ku kearahnya , dari ujung kelas ditempat yang strategis , ujung2 pipiku  mulai tertarik keatas  ragu2, memunculkan senyum yang tertahan, di tengah ujian pun tanpa dia sadari  masih mampu menghiburku, menghilangkan kejenuhan itu.. keadaan yang semakin memprihatinkan, kenyataan bahwa semakin hari  langkah ini  semakin menuju padanya.. Aku benar-benar jatuh cinta pada pria berkacamata itu...



Pada tahun ini dan hari-hari berikutnya tak ada cerita tentang aku dan dia,  cerita yang membuat aku senyum sendiri.. benar-banar berjalan seperti orang yang nomal, dia sahabat ku sekarang, sama sekali belum terlintas dipikiran ku untuk meminta sesuatu yang lebih dari nya, kubiarkan saja begitu,  terus berjalan dan berjalan.. perasaan yang kumiliki  dulu terhadapnya  yang sangat menggebu-gebu  perlahan mulai berkurang, mungkin karena pengaruh kedekatan,,  aku bilang  hanya berkurang tidak menghilang karena  memang kita tak sedekat dulu.. lagi-lagi waktu terus berjalan dan berjalan jam setiap detik berdetak tanpa bosan  hari- hari berganti bulan-bulan berganti hingga pada suatu malam, dia mengirimi pesan yang tak biasa..

To be continue...
 

Komentar

Postingan Populer