Kutitip Rindu Kepada Sang Hujan,

Pukul 03.45,  mulai terdengar  gerimis, sebntar lagi akan turun sekawanan hujan dengan butiran yang lebih besar dari gerimis yg cantik nan bekilau, masih asyik dengan pekerjaanku yang bahkan gerimis pun belum mampu mengusik ku..

Pukul 03.5, seperti dugaan ku mereka benar-benar menyerbu atap kosanku  memunculkan nada yang begitu syahdu, namun sedikit membuat ku terusik dengan nada yang begitu indah itu, ku tutup telinga ini dengan musik yang langsung mengalir melalui daun-daun telinga, masih melanjutkan pekerjaanku dan nada hujan masih tetap terdengar,

Pukul 04.20 hujan masih begitu asyik mengguyur bumi raflesia, seperti aku yg masih asik melakukan pekerjaan dg nada nada indah yg menari-menari ditelinga ku..

Pukul 4.56, terdengar sayup-sayup suara adzan shubuh yg menerobos melewati derasnya hujan tanpa gentar demi membngunkan umat manusia untuk kembali berserah diri pada sang pemilik shubuh, suara panggilan itu menggerakan ku untuk melakukan kewajiban itu sebagai insan yang memang hakitnya  untuk menyembah-Nya..

dalam doa ku shubuh ini terselip kata rindu yang aku titipkan pada hujan yg masih tetap setia menemani ku,

06. .. ketika kau membuka pintu kamar mu dan berjalan keluar untuk menghirup udara pagi, kau akan menyadari bahwa malam tadi sekawanan hujan juga menghampiri mu yg membawa rindu, ketika kau melihat bulir bulir embun yg berjejer rapi pada ranting pohon dan ujung-ujung dedaunan,, ku harap kau dapat mendengar ucapan mereka yang  menyampaikan salam rindu pada mu..
namun sayang kau masih saja tak mengerti bahasa mereka hingga matahari muncul menghapus bulir bulir indah itu,

 mungkin nanti akan kucoba titip kan lagi kerinduan itu jika sekawanan hujan kembali menghampiri kau dan aku.. 

Komentar

Postingan Populer