Aku Jatuh Cinta Part 5



Mungkin akan ku  potong cerita selanjutnya pada bagian ini..
Aku tak ingin meneruskannya, ya hanya bagian ini saja.. aku tak ingin membuka kembali masa-masa dimana aku dikendalikan oleh cinta, bukan cinta yang kukendalikan.. cinta yang menyamar sebagai hawa nafsu..

Dengan pesan yang dia kirim kan pada ku, aku tak menyalah kan mu, aku senang dia merasakan hal yang sama, membuat aku mempunyai perasaan yang lebih pada nya, menuntut sesuatu yang lebih darinya.. membuat aku hilang kendali,  baiklah hari ini akan ku pastikan kebenarannya secara langsung.. kutemui dia dan berulang-ulang kali kukatakan dia benar  menyukai ku, aku medapatkan sesuatu yang lebih darinya, 

Hari demi hari cinta yang sekarang telah ternodai oleh hawa nafsu,  semakin hari aku selalu mengingin kan yang lebih darinya, seolah dia memberi ku kesempatan untuk mendapatkannya, dan jika aku tak mendapatkan apa yang kuingginkan aku akan marah sendiri, memarahi dirinya... 

Tidak.. tidak.. tidak.. ini bukan cinta yang kumiliki dahulu, berani-beraninya aku memarahi orang yang aku cinta, berani-beraninya aku membuat sang pujaan hati ku bimbang dengan apa yang kupikirkan dan kukerjakan.. aku harus menghentikannya,,  ada apa ini, apa yang terjadi pada ku..?? kemana cinta yang kumiliki dulu, cinta yang tak pernah menuntutnya lebih, cinta yang selalu membuat ku tersenyum walau dengan hal-hal sederhana yang dia lakukan, dan tanpa sadar dia lakukan..

Di hari yang tak kan pernah aku lupakan, yang tak pernah terpikirkan olehnya dan dengan kesadaran penuh, namun bertindk seolah tak sadar.. aku menggoreskan luka di bagian hatinya.. tak pernah bisa kumaafkan diri ku, betapa teganya aku menyakiti dia.. benar-benar tak akan kumaafkan..

Setelah hari itu, hidup ku tak karuan, aku tak bisa tersenyum pada nya, sungguh aku tak membenci mu, sedikit pun tak membenci mu,  aku sedang menghukum hidup ku setiap detail  dari tubuh ku, mataa ini yang selalu tersenyum ketika memandangnya  tak sanggup lagi untuk melihat nya, bibir ini  seolah tak pantas menyebut namanya yang indah.,  menghindar..  hanya itu yang bisa kulakukan

aku pergi bukan karna aku marah pada mu..
aku menghindar bukan karena aku marah pada mu..
aku menjauh bukan karena aku marah pada mu ..
aku hanya tak pantas bertemu dengan mu, aku hanya tak pantas memandangnya walupun dari kejauhan.. aku tak pantas lagi mencintai mu..  hanya itu yang bisa ku lakukan, aku tak ingin menyakitinya..

Maaf yang kuucapkan seolah tak ada artinya nya sama sekali layaknya, kata maaf yang kutuliskan di pasir pantai, akan segera hilang oleh sapuan air laut yang seakan ikut marah dan tak pantas menuliskan kata maaf itu di pasirnya.. baik la tak akan ku ungkapkan kata maaf itu lagi, aku paham benar tak ada gunanya.. 

diam..

tobe continue..

Komentar

Postingan Populer