Aku Jatuh Cinta Part 6

Terdiam di sudut kamar kecil ku.. berfikir apa yang telah terjadi.. disini lah aku berdiri pergi kekamar kecil, membasuh muka ku dengan air 3 x kemudian tangan kanan dan kiri 3x seterusnya hingga sampai membasuh kaki hingga mata kaki sebayak 3x, ku gelar sejadah di tengah-tengah kamar kecilku.. aku menghadapnya, ingin mengadu pada nya apa yang terjadi pada ku, walaupun kutahu  tanpa aku ceritapun Dia telah mengetahuinya, setidaknya aku bisa mengeluarkan semua isi hati ku yang tak dapat kutampung lagi,

Berkenalan kembali dengan Nya, yang sempai kuabaikan karena mencintai dia.. disaat aku berpikir tak ada tempat yang pantas untuk ku mengadu.. aku tak ingin mengadu pada dia.. dia ataupun dia aku tau dia, dia ataupun dia akan menyalahkan kan ku, ya benar aku memang pantas disalahkan atas apa yang telah kulakukan. Tak seharusnya aku bermain dengan api, yang akan membakar dirinya.. hanya DIA, tempat ku mengadu sekarang, tempat ku memohon petunjuk, apakah yang kulakukan semua ini benar...

Kembali dari awal, ada secercah cahaya yang seolah menghampiri ku, aku menyibukkan diri ku untuk selalu merasa dekat dengan Nya, karena Dia memberiku kenyamanan saat aku bercerita maka aku pun ingin selalu merasa dekat dengan Nya, kegiatan-kegiatan yang biasa dibilang islami sering aku datangi, suatu hari aku mendengar saat aku sedang mengikuti kajian aku mendengar  jika dalam islam tak mengenal adanya pacaran, apapun itu alasannya mau, dibumbuhi dengan kegiatan-kegiatan yang bernuansa islami, atau ada pula yang menyebutnya pacaran islami, tetap saja tak ada nama nya pacaran. 

Dalam islam hanya diberikan 2 solusi terbaik bagi insan yang sedang jatuh cinta, mencintai dalam diam atau menikahinya.. aku tersadar.. aku baru mengetahui bahwa  memng tak dibenarkan berpacaran, hal ini semakin membuat ku penasaran, kukaji lagi dan lagi.. sedikit membuat hati ku lega sedikit membuat hati ku nyaman  bahwa keputusan yang kuambil dulu memang membuatnya terluka namun tak kusangka aku telah melindungi diriku dan yang lebih penting melindunginya, aku bukan lah wanita yang telah mengerti banyak hal, masih banyak sesuatu yang harus ku pelajari lebih dalam lagi  aku tak ingin menjadi sesosok wanita yang munafik, dan harus aku akui perasaan itu memang tak bisa langsung hilang begitu saja, tidak langsung merubah semuanya dalam sekejap, aku masih memiliki perasaan itu, aku hanya bisa mengungkapkan semua ini hanya pada Nya. 

Aku belajar mencintai Nya untuk mendapatkan dia, ya seseorang  yang lebih baik yang nantinya pantas untuk  menuntunku menuju kehidupan kekal di sisi Nya. Tak kutampikkan perasaan ku bahwa aku memang mengharapkkannya. Namun  Sebelum aku bisa mengusai sepenuhnya cinta yang kumiliki maka,

 Menjauhlah sejauh yang aku butuhkan untuk menjadikan nama mu biasa saja dipendengaran ku, selama aku belum bisa melupakan nya, selama aku masih bisa mengingat jelas semua tentangnya, semuanya.. 

Maka selama itu pula aku akan menghindar menjauh, sejauh yang aku bisa lakukan, untuk menetralisir semuanya, menjadi seperti semula, menjadi normal kembali,  dan aku akan selalu menunggu dimana waktu telah menyelesaikan semua tugasnya dengan baik, dan perasaan itu telah menjadi normal kembali,  

Maka saat itu tak akan kurusak lagi, tak akan kukacaukan lagi semuanya. tak ada yang boleh merusaknya lagi atau mungkin waktu pun tak  mampu untuk menghapusnya, maka jika memang benar harus begitu, Sama seperti semula tak akan kubiarkan semuanya tahu biarlah hati ini dan Dia yang menyimpan nama nya. 

Kalau pun nantinya bukan dia, aku telah cukup belajar untuk menerima semua yang nanti akan terjadi..

Kalau pun nantinya  bukan dia, maka salah kah aku ingin  menuliskan surat cinta untuk nya yang kukirim melalui Dia. Suraat cinta yang nanti akan kuterbangkan melalui angin yang akan menghembusnya membawa perasaan pergi menghilang dan entah kemana dia akan berlabuh.
  
Dan kalau pun nantinya bukan dia, maka aku berharap surat cinta yang kubuat akan  mendarat ditengah-tengah lautan dan tenggelam dalam samudra yang luas , tak seorang pun tahu isinya. 

Aku hanya butuh Dia untuk menerangi hidup ku yang samar-samar, cukup Dia maka cukup lah hidup ku. Aku jatuh cinta pada Nya, pada cara nya yang begitu halus mengajarkan ku dalam kehidupan ini, pada semua yang Dia berikan padaku, pada cinta ini yang masih kusimpan.

Komentar

Postingan Populer